Mengungkap Perbedaan Pizza Khas Amerika dan Italia
Pizza adalah salah satu makanan paling populer di dunia, namun meskipun berasal dari Italia, setiap negara, bahkan setiap kota, punya cara unik dalam menyajikan hidangan ini. Salah satu perbedaan bakerssizzlinggrill.com yang paling mencolok adalah antara pizza khas Amerika dan Italia. Meskipun keduanya menggunakan bahan dasar yang sama, mereka sangat berbeda dalam cara pembuatan, rasa, dan tekstur. Mari kita ungkap lebih dalam perbedaan pizza Amerika dan Italia yang sering membingungkan banyak orang.
1. Ukuran dan Ketebalan Pizza
Salah satu perbedaan terbesar antara pizza Amerika dan Italia adalah ukurannya. Pizza khas Amerika, terutama jenis deep-dish seperti pizza Chicago, cenderung lebih besar dan lebih tebal. Adonan pizza ini sangat tebal, dan toppingnya bisa sangat banyak, dengan lapisan keju dan saus yang melimpah. Pizza jenis ini sering kali lebih mirip dengan pai berlapis yang berat.
Sebaliknya, pizza Italia cenderung lebih tipis dan ringan. Pizza tradisional Italia, seperti pizza Margherita, memiliki adonan yang tipis, hampir seperti roti tipis, dengan sedikit topping. Hal ini memberi rasa yang lebih seimbang antara adonan, saus, dan topping.
2. Topping yang Digunakan
Pizza Amerika terkenal dengan banyaknya topping yang digunakan, bahkan terkadang berlebihan. Misalnya, pizza khas Amerika bisa memiliki banyak jenis daging, seperti pepperoni, sosis, daging sapi, atau bahkan bacon. Selain itu, sayuran seperti jamur, paprika, dan bawang bombay sering ditambahkan dalam jumlah yang lebih banyak.
Di sisi lain, pizza Italia lebih sederhana dan minimalis. Pizza Margherita, misalnya, hanya menggunakan tiga bahan utama: saus tomat, keju mozzarella, dan daun basil segar. Penggunaan topping pada pizza Italia lebih hati-hati dan bertujuan untuk menjaga keseimbangan rasa, tidak berlebihan.
3. Saos dan Keju
Pizza Amerika sering menggunakan saus tomat yang lebih kental dan manis. Kadang-kadang saus ini bisa terasa lebih berat karena tambahan gula atau rempah lainnya. Selain itu, keju yang digunakan di pizza Amerika cenderung lebih banyak dan lebih berlemak, seperti keju mozzarella yang lebih banyak atau bahkan campuran beberapa jenis keju.
Sebaliknya, pizza Italia menggunakan saus tomat yang lebih segar, lebih sedikit garam, dan lebih sedikit pemanis. Keju mozzarella yang digunakan pun lebih ringan dan berbahan dasar susu sapi segar, memberikan rasa yang lebih lembut dan segar di lidah.
4. Metode Pembuatan
Metode pembuatan pizza Amerika dan Italia juga sangat berbeda. Pizza Italia biasanya dipanggang dalam oven batu api dengan suhu yang sangat tinggi, sekitar 800-900°F (425-485°C), yang menghasilkan kerak yang tipis dan renyah. Di sisi lain, pizza Amerika, terutama deep-dish, dipanggang dalam loyang dengan suhu lebih rendah, menghasilkan kerak yang lebih tebal dan empuk.
Kesimpulan
Meskipun kedua jenis pizza ini sama-sama memanjakan selera, mereka menawarkan pengalaman kuliner yang sangat berbeda. Pizza Italia yang sederhana dan elegan dengan bahan-bahan segar sangat kontras dengan pizza Amerika yang kaya dan mengenyangkan. Pilihan mana yang lebih enak tentunya bergantung pada preferensi pribadi, tetapi yang pasti, kedua jenis pizza ini memiliki pesona dan daya tariknya masing-masing.